aku tetap dalam keinginanku
dalam sandal jepit yang tidak bagus lagi
dalam keinginanku terhadap jiwaku
seperti baju yang sederhana
tidak mahal tetapi enak dikenakan
aku terlelap dalam kerinduanku
akan wajah
dalam kerinduan terhadap jiwaku
seperti kain yang dicuci berulang kali
tidak bersih sekali tetapi diulang berkali-kali
dalam kerinduanku terhadap wajah
walau dengan baju sederhana
dan sendal yang tidak bagus lagi
ku ingin melihat-Nya dalam kerinduan
walaupun mataku buta sesudahnya
23-12-2000